Pada tanggal 6 Desember 2024, sebuah Musyawarah Desa (MUSDES) penting diadakan di Balai Desa Gesang, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Desa Gesang, Khusnul Rozikah, Ketua BPD Desa Gesang, Eddy Puspito, Sekretaris Desa Aldi Firmanullah, perangkat desa, Karang Taruna, serta para pengrajin tahu dan tempe setempat. MUSDES kali ini berfokus pada pembentukan kelompok ketahanan pangan untuk pengrajin tahu dan tempe di Desa Gesang. Tujuan utama dari musyawarah ini adalah untuk memperkuat ketahanan pangan lokal, mendukung produksi tahu dan tempe, serta membantu pemasokan bahan baku dan pemasarannya.
MUSDES ini diadakan untuk mengatasi beberapa tantangan yang dihadapi oleh pengrajin tahu dan tempe di Desa Gesang, seperti keterbatasan dalam pasokan bahan baku serta pemasaran produk mereka. BUMDesa Gesang Bersatu, sebagai badan usaha milik desa, memainkan peran penting dalam menyediakan bahan baku pembuatan tahu dan tempe. Selain itu, BUMDes juga berkomitmen untuk membantu dalam pemasarannya, dengan tujuan agar produk tahu dan tempe dari Desa Gesang bisa dipasarkan lebih luas dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi pengrajin.
Dengan terbentuknya kelompok ketahanan pangan ini, diharapkan dapat tercipta kerjasama yang saling menguntungkan antara pengrajin, BUMDes, dan masyarakat desa. Hal ini juga akan membuka peluang untuk meningkatkan kualitas produksi dan memperluas jangkauan pasar tahu dan tempe, sehingga memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi desa.
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting, dan tahu serta tempe adalah dua jenis pangan yang sangat populer di masyarakat Indonesia. Produksi tahu dan tempe yang dilakukan oleh pengrajin di Desa Gesang perlu didorong agar tetap berkelanjutan dan menguntungkan. MUSDES ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal dengan mendukung para pengrajin untuk mendapatkan bahan baku yang cukup dan murah, serta memudahkan mereka dalam memasarkan produk mereka.
Selain itu, dalam musyawarah ini juga dibahas mengenai peningkatan kualitas produk, serta pemanfaatan potensi pasar yang lebih luas. Dengan adanya dukungan dari BUMDes, para pengrajin tahu dan tempe di Desa Gesang diharapkan bisa menghadapi tantangan yang ada, baik dari segi produksi maupun pemasaran.
Dalam MUSDES ini, para pengrajin tahu dan tempe, bersama dengan perangkat desa, sepakat untuk membentuk kelompok ketahanan pangan yang akan mengelola pasokan bahan baku dan distribusi produk. BUMDesa Gesang Bersatu akan menjadi fasilitator utama dalam hal penyediaan bahan baku yang terjangkau dan berkualitas. Dengan dukungan ini, diharapkan pengrajin tahu dan tempe dapat mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi.
Selain itu, BUMDesa juga akan membantu memasarkan produk-produk tersebut, baik melalui pasar lokal maupun memperluas jaringan distribusi ke pasar-pasar yang lebih besar. Hal ini tentu sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk tahu dan tempe dari Desa Gesang di pasar yang lebih luas.
Kepala Desa Gesang, Khusnul Rozikah, dalam sambutannya menyampaikan, "Dengan terbentuknya kelompok ketahanan pangan ini, kita berharap produk tahu dan tempe dari Desa Gesang dapat lebih dikenal dan dihargai. Selain itu, kami akan terus mendukung pengrajin untuk mendapatkan bahan baku yang berkualitas dan harga yang terjangkau, agar produksi tahu dan tempe kita tetap berkelanjutan."
Ketua BPD Desa Gesang, Eddy Puspito, menambahkan, "Sebagai bagian dari desa, kita harus mendukung keberlanjutan usaha pengrajin lokal. BUMDesa harus berperan aktif untuk menghubungkan pengrajin dengan pasar, agar hasil produksi tahu dan tempe bisa lebih maksimal. Kami mendukung penuh inisiatif ini untuk kemajuan bersama."
Sekretaris Desa, Aldi Firmanullah, juga menyampaikan harapannya, "Musyawarah desa ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk meningkatkan perekonomian desa melalui ketahanan pangan. Kita harus bergerak bersama untuk mewujudkan visi desa yang mandiri dan sejahtera, dan salah satu caranya adalah dengan memperkuat sektor pengrajin tahu dan tempe di desa ini."
Seorang pengrajin tahu di Desa Gesang, [Nama Pengrajin], menyatakan, "Kami sangat mengapresiasi adanya dukungan dari BUMDes dan pemerintah desa. Dengan adanya pasokan bahan baku yang stabil dan harga yang bersaing, kami bisa lebih fokus pada kualitas produk dan meningkatkan jumlah produksi. Ini adalah angin segar bagi kami para pengrajin."
Melalui MUSDES yang telah berlangsung, Desa Gesang semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dan memperkuat ekonomi lokal. Pembentukan kelompok ketahanan pangan untuk pengrajin tahu dan tempe ini akan memberikan dampak positif bagi para pengrajin, dengan adanya kemudahan dalam memperoleh bahan baku yang terjangkau dan kualitas yang lebih baik, serta dukungan pemasaran dari BUMDes. Dengan kerjasama yang solid antara pengrajin, BUMDes, dan masyarakat, Desa Gesang akan semakin maju dan mandiri dalam sektor ketahanan pangan.