Pada tanggal 31 Oktober 2024, Desa Gesang menyelenggarakan acara penting yang bertajuk Sekolah Lapang yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) warga desa, khususnya dalam hal kepemimpinan perempuan dan pencegahan pernikahan usia dini. Acara yang diselenggarakan di Balai Desa Gesang ini melibatkan berbagai elemen penting, di antaranya Kepala Desa Gesang, Khusnul Rozikah, LAPKESDAM NU, Sekretaris Desa, Perangkat Desa, Karang Taruna, Tokoh Perempuan, serta perwakilan dari Warga Penyandang Disabilitas.
Sekolah Lapang ini bertujuan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan kepada warga, terutama perempuan dan anak muda, agar lebih siap menghadapi tantangan kehidupan, memperkuat peran perempuan dalam masyarakat, dan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya pernikahan yang sehat dan pada usia yang tepat.
Sekolah Lapang ini mengusung dua topik utama, yaitu peningkatan kepemimpinan perempuan dan pencegahan pernikahan usia dini. Kedua tema tersebut sangat relevan dengan situasi dan kebutuhan masyarakat Desa Gesang. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak perempuan, penting bagi perempuan di desa untuk belajar tentang kepemimpinan dan cara mereka bisa berkontribusi lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan sosial.
Di sisi lain, pencegahan pernikahan dini menjadi isu penting karena masih banyak anak muda, terutama perempuan, yang terjebak dalam pernikahan usia dini, yang dapat berdampak pada pendidikan dan kesehatan mereka. Oleh karena itu, Sekolah Lapang ini diadakan sebagai sarana untuk memberikan wawasan tentang pentingnya melanjutkan pendidikan dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
Sekolah Lapang ini merupakan inisiatif yang diberikan oleh LAPKESDAM NU untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Desa Gesang, khususnya perempuan dan anak-anak muda. Pengetahuan yang diberikan melalui kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan di desa agar lebih mandiri, memiliki keberanian untuk berpendapat, serta berperan aktif dalam pembangunan masyarakat.
Selain itu, sekolah lapang ini juga bertujuan untuk menyebarkan pemahaman tentang bahaya dan dampak buruk dari pernikahan usia dini yang seringkali menghambat perkembangan pribadi dan sosial anak-anak, baik itu dari segi pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi.
Sekolah Lapang di Desa Gesang diadakan dengan melibatkan berbagai pihak, di antaranya LAPKESDAM NU yang menyediakan materi dan narasumber berkompeten. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Gesang, Khusnul Rozikah, yang sangat mendukung inisiatif ini untuk menciptakan desa yang lebih maju dan berdaya. Selain itu, Sekretaris Desa, perangkat desa, serta Karang Taruna juga aktif dalam mendukung pelaksanaan acara ini.
Selama kegiatan, peserta diberikan pelatihan tentang kepemimpinan perempuan yang tidak hanya meliputi teori, tetapi juga praktek lapangan. Tokoh perempuan di Desa Gesang turut berbagi pengalaman dan memberikan inspirasi bagi para peserta. Di sisi lain, ada sesi khusus yang membahas tentang pernikahan usia dini, dengan pemahaman bahwa pendidikan dan kesiapan mental sebelum menikah sangat penting bagi kemajuan individu dan keluarga.
Kepala Desa Gesang, Khusnul Rozikah, dalam sambutannya menyampaikan, "Sekolah Lapang ini adalah langkah yang sangat positif untuk menguatkan kapasitas perempuan di desa kita. Perempuan memiliki peran yang sangat besar dalam membangun masyarakat, dan saya berharap ini bisa menjadi sarana untuk menggali potensi mereka lebih dalam. Selain itu, kita juga harus memastikan agar anak-anak muda, terutama perempuan, bisa melanjutkan pendidikan dan tidak terjebak dalam pernikahan usia dini."
Sementara itu, perwakilan dari LAPKESDAM NU, [Nama Perwakilan], juga memberikan pesan penting, "Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, warga Desa Gesang, khususnya perempuan, semakin sadar akan hak-hak mereka dan pentingnya pendidikan serta peran aktif mereka dalam masyarakat. Selain itu, mari kita bersama-sama memerangi pernikahan usia dini yang sangat berisiko bagi masa depan generasi muda kita."
Seorang tokoh perempuan Desa Gesang, [Nama Tokoh Perempuan], berbagi cerita tentang perannya sebagai seorang ibu dan pemimpin, "Saya ingin agar lebih banyak perempuan di Desa Gesang yang bisa mandiri dan memiliki suara dalam pengambilan keputusan. Kita harus berani berbicara dan berperan dalam setiap aspek kehidupan. Mari kita mulai dari diri sendiri, untuk memberi contoh kepada generasi mendatang."
Sekolah Lapang di Desa Gesang ini menjadi tonggak penting dalam usaha untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama perempuan dan anak muda, dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat lebih memahami pentingnya kepemimpinan perempuan, pendidikan, dan pencegahan pernikahan dini. Melalui pemberdayaan perempuan dan pemahaman yang lebih baik, Desa Gesang akan menjadi lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih siap menghadapi tantangan masa depan.